Langkah pertama dalam memecahkan masalah motor listrik adalah memastikan bahwa catu daya berfungsi. Mulailah dengan memeriksa apakah motor terpasang dengan benar dan stopkontak berfungsi. Gunakan penguji tegangan atau multimeter untuk memverifikasi bahwa motor menerima tegangan yang benar. Jika tidak ada daya yang terdeteksi, periksa sekring atau panel pemutus arus untuk melihat apakah rangkaian terputus atau sekring putus. Pastikan sumber listrik stabil dan tidak ada masalah dengan pasokan listrik, seperti lonjakan atau penurunan listrik, yang dapat mempengaruhi kinerja motor.
Sekering dan pemutus arus dirancang untuk melindungi motor dari gangguan listrik, seperti arus lebih atau korsleting. Jika motor tidak dapat dihidupkan, periksa sekring atau pemutus arus yang berhubungan dengan sirkuit motor. Sekering yang putus atau pemutus yang putus sering kali merupakan tanda kondisi kelebihan beban atau korsleting. Jika sekring putus, gantilah dengan salah satu nilai yang benar. Jika pemutus arus putus, setel ulang dan periksa penyebab kelebihan beban (misalnya, motor rusak atau beban berlebih). Selalu pastikan bahwa arus yang ditarik motor tidak melebihi kapasitas pengenal rangkaian.
Banyak motor AC satu fasa mengandalkan kapasitor untuk memulai penyalaan motor dan mempertahankan pengoperasian yang stabil. Kapasitor start atau run yang rusak dapat menyebabkan motor gagal untuk start atau berjalan tidak efisien. Untuk mendiagnosis masalah kapasitor, pertama-tama putuskan sambungan listrik ke motor, kemudian periksa kapasitor apakah ada tanda-tanda kerusakan seperti menggembung, bocor, atau bekas hangus. Gunakan multimeter dengan fungsi pengukuran kapasitansi untuk menguji kapasitor. Jika pembacaan berada di luar rentang yang ditentukan, ganti kapasitor dengan yang baru yang sesuai dengan spesifikasi motor.
Panas berlebih adalah penyebab umum kegagalan motor atau penurunan kinerja. Motor dirancang untuk beroperasi dalam rentang suhu tertentu, dan panas yang berlebihan dapat menyebabkan komponen internal seperti belitan menurun. Jika motor terasa terlalu panas saat disentuh, matikan dan biarkan hingga dingin. Periksa sistem ventilasi motor untuk memastikan udara pendingin dapat mengalir bebas di sekitar motor. Penyumbatan, seperti debu atau kotoran pada ventilasi atau kipas, dapat menghambat aliran udara dan menyebabkan panas berlebih. Perawatan rutin, termasuk membersihkan ventilasi pendingin motor, sangat penting untuk mencegah panas berlebih.
Kabel yang longgar atau rusak sering kali menjadi penyebab masalah kinerja motor. Periksa kabel motor apakah ada kerusakan yang terlihat, seperti terpotong, robek, atau korosi. Perhatikan baik-baik sambungan pada blok terminal, kapasitor, dan komponen penting lainnya. Sambungan yang longgar dapat menyebabkan pengoperasian terputus-putus atau membuat motor tidak dapat dihidupkan sama sekali. Kencangkan terminal yang kendor, dan ganti kabel yang tampak rusak atau aus. Jika motor menggunakan steker, pastikan steker tersambung dengan aman dan bebas dari keausan.
Rotor di dalam motor harus dapat berputar bebas saat motor tidak diberi daya. Jika rotor terhalang atau mengalami kerusakan internal, hal ini dapat menyebabkan motor tidak dapat dihidupkan atau menyebabkan kinerjanya buruk. Putar rotor secara manual (saat motor mati) untuk memeriksa hambatan, kebisingan yang tidak biasa, atau gangguan fisik. Jika terdapat hambatan yang berlebihan, bunyi pengikatan, atau bunyi gerinda, rotor mungkin perlu diganti atau diperbaiki. Kerusakan internal pada rotor, seperti laminasi yang rusak, dapat mempengaruhi kinerja dan mungkin memerlukan perhatian profesional.